

Keluarga Adalah Pondasi Pendidikan Anak
Satu hal yang juga perlu diketahui, bahwa tugas untuk membentuk sekaligus mengembangkan karakter masing-masing anak bukan hanya tanggung jawab lembaga pendidikan, melainkan juga tugas orang tua (lingkungan keluarga).
Bahkan lingkungan keluarga menjadi
dasar dari segala pendidikan anak. Karena pada lingkungan keluargalah anak
pertama kali mengenal pendidikan. Sehingga pembentuk karakter anak ini harus
bermula juga dari lingkungan keluarga. Keluarga harus bisa memberikan contoh
atau teladan yang baik untuk anak-anaknya, sehingga karakter yang terbentuk
baik pula.
Kita bisa
mengambil contoh misalnya ketika anak ada masalah di lingkungan keluarga (broken home), umumnya mengalami kesulitan dalam
menerima pelajaran dari guru-gurunya di sekolah. Apalagi jika anak tersebut
tidak mendapatkan kasih sayang oleh kedua orang tuanya, tinggal menunggu akibat
buruknya bagi perkembangan psikologi sang anak.
Robert
Fulghum pernah berkata, “jangan mengkhawatirkan bahwa anak-anak tidak mendengarkan
Anda, tetapi khawatirkanlah bahwa mereka selalu mengamati Anda.” Dari kata kata bijak tersebut
kita dapat mengambil sebuah pelajaran berharga bahwa keluarga sangatlah
berpengaruh terhadap pembentukan karakter anak.
Karakter-karakter anak bangsa
selanjutnya dapat kita lihat dari cara memberikan pendidikan oleh orang tuanya.
Dalam mendidik anak, ada renungan yang disampaikan oleh orang terdahulu bagi
orang tua dalam mendidik anak-anaknya agar dapat berkembang dengan baik, yaitu:
Jika anak dibesarkan dengan celaan, maka ia belajar
memaki.
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, maka ia belajar berkelahi.
Jika anak dibesarkan dengan cemohan, maka ia belajar rendah diri.
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, maka ia belajar menyesali diri.
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, maka ia belajar mengendalikan diri.
Jika anak dibesarkan dengan motivasi, maka ia belajar percaya diri.
Jika masyarakat dan lembaga
pendidikan paham mengenai tugas dan tanggung jawabnya masing-masing, tentang
pentingnya pendidikan untuk generasi penerus, maka pendidikan di Indonesia
tidak akan terjadi kesenjangan.